Samarinda – Ada tantangan dan peluang, terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun. Hal yang ia sorot ialah tentang pemenuhan kebutuhan pangan. Di mana ia memaparkan jumlah penduduk Kaltim yang sekitar 3,5 juta jiwa, masih 70 persen mendatangkan daging dari luar, sedangkan kebutuhan beras sekitar 30 persen dari luar.
“Apalagi jika nanti ada penambahan sekitar 4 juta jiwa warga IKN. Hal itu mengartikan bahwa Kaltim harus serius dalam mengembangkan sektor pertaniannya. Mulai dari pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, hingga peternakan,” kata Samsun, Kamis, 18 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Khususnya, peternakan kambing dan sapi. Di mana menurutnya, kedua sektor ternak itu memang masih minim di Kaltim.
Ia berharap kepada dinas terkait tidak monoton dalam usaha memajukan pertanian. Karena hal yang dibutuhkan sekarang adalah inovasi pejabat di masing-masing dinas.
Terutama, untuk memajukan pertanian. Melalui pola intensifikasi lahan, termasuk sarana dan prasarana (sapras) pertanian.
“Saya minta dinas terkait inovatif dalam usulan program pertanian, tidak monoton, tidak konvensional dari tahun ke tahun begitu terus sehingga tidak ada perkembangan. Akibatnya, hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, masih jauh dari swasembada pangan,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa lahan pertanian di Kaltim masih luas dan belum termanfaatkan. Di sisi lain, jumlah petaninya juga masih kurang karena minimnya dukungan sapras pertanian, padahal keberadaan sapras diyakini mampu meningkatkan produktivitas. (Lana/ADV/DPRD Kaltim)