Kutai Timur – Komitmen untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Sei Nibung di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, mendapat sorotan baru dengan harapan penyelesaiannya dapat tercapai pada tahun 2024, tepat sebelum pelantikan gubernur definitif setempat. Anggota komisi III DPRD Kaltim, Sutomo Jabir, menegaskan pentingnya proyek infrastruktur yang telah berjalan sembilan tahun ini untuk diselesaikan.
Proyek yang telah berlangsung sejak masa jabatan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ini telah menelan biaya yang tidak sedikit.
“Proyek tersebut sudah ada pada masa pemerintahan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan telah memakan anggaran mencapai Rp. 58,7 miliar,” kata Sutomo .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jembatan Sei Nibung tidak hanya dianggap sebagai prasarana transportasi, melainkan juga memiliki potensi besar dalam mengangkat perekonomian daerah. Sutomo Jabir mengungkapkan optimisme bahwa keberadaan jembatan ini akan memudahkan akses dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
“Misalnya Wisata ke Biduk-Biduk (Kabupaten Berau) dan akses ke Kecamatan Talisayan, Batu Putih,” imbuhnya, menyoroti aspek pariwisata dan konektivitas.
Lebih jauh, politisi dari PKB ini menekankan pada manfaat yang akan dirasakan oleh warga setempat.
“Tentu akan bermanfaat bagi masyarakat, karena jembatan Sei Nibung ini juga menghubungkan Desa Kadungan Jaya Kecamatan Kaubun dan Desa Pelawan Kecamatan Sangkulirang di wilayah kutim, Makanya sayang kalau dibiarkan mangkrak begitu lama,” jelas Sutomo. (Amin/advertorial/DPRD Kaltim)