Kalimantan Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Mimi Meriami BR Pane, mengungkapkan kekhawatiran atas maraknya antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah tersebut. Kelangkaan bahan bakar ini menjadi perhatian utama karena bahan bakar dianggap sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan.
Mimi Meriami BR Pane menjelaskan, “Bahan bakar dianggap sebagai kebutuhan rumah tangga maupun sebagai wirausaha, dan bahan bakar sangat penting dalam sektor industri dan transportasi.” Dalam beberapa wilayah Kalimantan Timur, terutama di Kota Balikpapan yang dikenal sebagai kota minyak, antrian kendaraan di SPBU seringkali menjadi pemandangan sehari-hari.
“Masyarakat sering kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk transportasi mereka. Seperti di berbagai wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), beberapa SPBU masih sering terjadi antrian panjang,” tambah Mimi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota Komisi III DPRD Kaltim ini juga mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Ia mengingatkan bahwa sementara bahan bakar sangat penting bagi masyarakat, kelangkaan dan antrean panjang di SPBU dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta produktivitas di berbagai sektor ekonomi.
“Mengingat pentingnya bahan bakar dalam kehidupan kita, saya berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Bahkan di daerah pemilihannya sendiri, Kota Balikpapan, antrian panjang kendaraan kerap terjadi di beberapa SPBU,” tutup Mimi Meriami BR Pane.
Masalah kelangkaan bahan bakar dan antrean panjang di SPBU Kalimantan Timur menjadi isu yang memerlukan perhatian dan solusi cepat, mengingat pentingnya bahan bakar dalam mendukung mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
(Amin/Advertorial/DPRD Kaltim)