Kutai Kartanegara- Pabrik smelter nikel terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dilanda kebakaran besar pada Rabu (11/10/2023). Insiden tersebut menyebabkan dua tenaga kerja asing (TKA) mengalami luka bakar serius, sementara satu korban lainnya meninggal dunia.
Pabrik smelter nikel tersebut menjadi pusat perhatian setelah peristiwa tragis ini terjadi. Dalam kebakaran yang dahsyat, dua TKA yang bekerja di pabrik tersebut mengalami luka bakar parah dan saat ini masih dalam kondisi kritis. Satu korban lainnya, sayangnya, telah kehilangan nyawanya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Seno Aji, juga memberikan tanggapannya terhadap kejadian ini. Dalam pernyataannya, Seno Aji menyampaikan rasa duka citanya atas musibah kebakaran yang telah menelan korban jiwa ini. Dia menegaskan bahwa langkah-langkah perbaikan dan peningkatan keselamatan harus segera diambil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami turut prihatin dan berduka cita atas kejadian kebakaran di pabrik smelter tersebut, sehingga dari peristiwa tersebut kami meminta pihak KFI wajib meningkatkan peralatan safety, termasuk pemadam kebakaran harus standby. Karena ini merupakan pabrik smelter nikel terbesar di Indonesia,” ujar Seno Aji pada Kamis (12/10/23).
Selain itu, Seno Aji juga mendesak agar sistem keselamatan kerja diterapkan secara ketat bagi semua pekerja di pabrik smelter nikel tersebut. Dia menyoroti potensi tingginya kecelakaan kerja dalam industri peleburan nikel
“Sistem keselamatan kerja juga harus dibuat dan diterapkan secara baik. Mengingat industri peleburan nikel ini memiliki skala kecelakaan kerja yang tergolong tinggi,” tegas Seno Aji.
Pabrik smelter nikel di Pendingin Kabupaten Kutai Kartanegara telah menjadi salah satu pilar penting dalam industri nikel Indonesia. Namun, tragedi kebakaran ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan keselamatan kerja di fasilitas-fasilitas industri semacam itu. Upaya perbaikan dan pencegahan harus dilakukan untuk menghindari tragedi serupa di masa depan
(Amin/Advertorial/DPRD Kaltim)