Samarinda– Pemindahan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) dimungkinkan akan menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi persaingan kerja antara warga lokal dan warga pendatang.
Untuk mencegah timbulnya persoalan tersebut, Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry mengusulkan untuk dibentuk lembaga resmi yang mampu mengantisipasi persoalan itu terjadi. Usulan lembaga itu, yakni Forum Pembauran Nusantara.
Menurut dia, jika lembaga tersebut telah terbentuk, maka akan menjadi media untuk menyatukan dua unsur masyarakat yang berbeda nantinya, selain itu forum tersebut juga mampu menjadi jembatan komunikasi dengan Badan Otorita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini juga bisa menjadi media silaturahmi bagi masyarakat pendatang maupun lokal bisa juga menjadi media untuk membahas persoalan-persoalan yang ada di IKN juga,” kata Sarkowi, Minggu (12/2/2023).
Menurutnya interaksi sosial antara masyarakat pendatang dan masyarakat lokal bukanlah persoalan yang sepele sebab akan ada budaya baru yang masuk di Kaltim dan hidup berdampingan dengan masyarakat lokal.
Politikus Partai Golkar ini menyebutkan kemungkinan ada dua yang bakal terjadi mengenai interaksi sosial, yakni terjadinya penyesuaian dan akulturasi atau percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi, atau kemungkinan yang lain justru sebaliknya.
“Lebih berbahaya jika nanti justru timbul konflik karena adanya persaingan yang tidak sehat dan yang lainnya. Sehingga dari potensi yang memungkinkan terjadi ia bertekad supaya hadirnya IKN nanti justru tidak menimbulkan konflik antar masyarakat,” tandasnya. (Rahma/Adv/DPRD Kaltim)