Samarinda – Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono dari Fraksi Golkar menilai, pencegahan pemakaian dan peredaran gelap narkoba dinilai menjadi solusi yang perlu dikuatkan dalam mengatasi ancaman narkoba yang masuk dalam tahap darurat khususnya di Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Sapto saat menghadiri acara yang dihadiri para pemuda dan mahasiswa di Samarinda, belum lama ini.
Sapto memaparkan, kehadiran mahasiswa menjadi harapan besar bagi wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Kota Samarinda ini sebagai salah satu agent of change.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terutama usia muda yang cenderung dalam masa pencarian jatidiri, jangan sampai kesempatan besar yang semestinya dapat dimulai dan diraih di usia dini justru hilang akibat bahaya narkoba. Kita perlu bersama-sama membuka pikiran agar jangan sampai terjerumus,” ungkap politikus muda Golkar ini.
Kendati memahami perlunya interaksi sosial terutama di era modern dan digitalisasi, ataupun hanya bertemu di warung kopi untuk saling bertukar cerita, menikmati musik dan diskusi yan kemudian menjadi sebuah tradisi, Sapto tetap mengingatkan agar tetap menjaga diri dari godaan narkoba yang umumnya sekadar coba-coba.
Acara tersebut juga dihadiri, Khairunisa, Penyuluh Narkoba Ahli Pertama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur. Ia meyakinkan peserta agar tidak ragu untuk menyelamatkan orang-orang di sekitar lingkungan yang terindikasi menggunakan dan kecanduan narkoba.
Khairunisa menjelaskan sejumlah perilaku yang berisiko menyalahgunakan narkoba yaitu salah satunya orang yang merokok dengan vaping.
Di kalangan SMP (10,4 persen) dan SMA (12,8), menurut survei BNN-LIPI tahun 2018, kalangan ini merokok dengan vaping.
Selain itu mereka yang mengunjungi tempat hiburan malam seperti diskotik, pub, club menjadi perilaku risiko, terdata dari kalangan mahasiswa sebanyak 15,8 persen.
Selain itu kebiasaan merokok pelajar SMP (12,3 persen), SMA (22,2 persen) dan mahasiswa (24,4 persen).
“Begitu juga mereka yang suka nongkrong dan begadang, hasil survei menunjukkan kalangan mahasiswa dan pelajar suka nongkrong atau begadang menempati urutan pertama sebagai perilaku berisiko penyalahgunaan narkoba. Dengan data SMP 40,7 persen, SMA 54,2 persen dan mahasiswa 60,0 persen,” ungkap Khairunisa dalam sosper yang juga menghadirkan narasumber Hariyoto, Kasi Wastahti BNN Provinsi Kaltim. (Maulana/Adv/DPRD Kaltim)