Kalimantan Timur – Kalimantan Timur, provinsi yang dikenal kaya akan sumber daya alamnya, ternyata memiliki potensi besar lainnya yang belum banyak tergali, yakni perkebunan rakyat. Sayangnya, potensi ini tampaknya kurang mendapatkan perhatian maksimal dari pemerintah daerah. Hal ini diungkapkan oleh Agiel Suwarno, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, yang menyoroti minimnya alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi perkebunan rakyat.
Perkebunan rakyat dapat menjadi salah satu daya tarik wisata yang unik bagi Kalimantan Timur. Bukan hanya menawarkan panorama kebun yang hijau dan indah, tetapi juga kesempatan bagi wisatawan untuk memahami proses pertanian tradisional, serta mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat setempat.
“Sayangnya dari alokasi anggaran yang ada sangat minim diperuntukkan kepada pelaku perkebunan rakyat,” ungkap Agiel Suwarno. Ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri, mengingat sektor perkebunan bisa menjadi salah satu pilar ekonomi baru bagi daerah jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa kendala yang dihadapi oleh perkebunan rakyat, menurut Agiel, adalah status lahan Area Pengelolaan Lain (APL). “Diantaranya status lahan Area Pengelolaan Lain (APL), sementara perkebunan masyarakat masih dengan status kawasan hutan bahkan Hak Guna Usaha (HGU) milik perusahaan, sehingga dengan status tersebut memberikan dampak hambatan terhadap program pemerintah,” jelasnya.
Dengan memahami potensi dan hambatan yang ada, pemerintah diharapkan dapat lebih fokus dalam memberikan dukungan kepada perkebunan rakyat. Agiel mendesak agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan pencermatan status lahan dari perkebunan masyarakat. Tujuannya, tentu untuk memastikan bahwa sektor perkebunan rakyat dapat tumbuh maksimal dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang datang ke Kalimantan Timur.
Dengan dukungan penuh dan perhatian yang lebih dari pemerintah, bukan tidak mungkin Kalimantan Timur akan menjadi destinasi wisata perkebunan yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga keberlanjutan dan keterlibatan masyarakat dalam prosesnya. (Amin/Advertorial/DPRD Kaltim)