Kanalanalisis.com, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI gaungkan komitmen agar tak ada polarisasi di Pemilu 2024.
Ketua KPU RI Hasyim Asyari menuturkan kekerasan verbal masih sering terasa di tahapan pemilu sebagai langkah polarisasi.
Hal ini sama seperti layaknya ujaran kebencian, hoax, sampai fitnah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tetapi yang masif dirasakan kan kekerasan verbal kan, menggunakan ujaran kebencian, hoax, fitnah dan segala macam dengan berbagai macam media,” tutut Hasyim di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Walaupun demikian, di satu sisi Hasyim mengatakan kekerasan fisik di tahapan pemilu masih cukup aman.
“Kalau kekerasan fisik, di Indonesia relatif aman, tidak digunakan sebagai sarana untuk kompetisi dalam pemilu atau pilkada,” katanya.
Hasyim menuturkan pemilu memang rawan dengan konflik untuk mendapatkan kekuasaan.
Akan tetapi dilarang menggunakan kekerasan untuk mencapainya.
“Yang harus kita pahami pemilu dan pilkada itu kan arena konflik untuk meraih kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan, tapi untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan itu yang dilarang adalah menggunakan kekerasan. Apakah itu kekerasan fisik atau kekerasan verbal,” tuturnya.
“Sebenarnya mekanisme larangan itu dan sanksinya di UU Pemilu sudah ditentukan. Tinggal sekarang ini komitmen berbagai pihak,” tegasnya.
Sumber : KPU Ajak Seluruh Pihak Berkomitmen Agar Tidak Ada Polarisasi di Pemilu 2024
Editor : Eny Lestiani