Kanalanalisis.com, Jakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengatakan volume ekspor sawit atau crude palm oil (CPO) di tahun 2021 sebanyak 37,78 metrik ton.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Eddy Abdurrachman menuturkan volume ekspor sawit sampai akhir 2022 sebanyak 34,67 juta metrik ton, atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2021.
“Ini (ekspor sawit) adalah sumbangan terhadap perekonomian Indonesia dari sektor sawit,” katanya pada konferensi pers di kawasan Thamrin, Kamis (22/12/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Eddy mengatakan sektor ini menghasilkan sumbangan pada penerimaan negara yang berupa pajak sekitar Rp 14 triliun sampai Rp 20 triliun per tahun.
“Jadi, bisa kita bayangkan begitu besarnya kontribusi sawit terhadap perekonomian Indonesia. Kinerja ekspor sawit akan jadi sumber utama BPDPKS untuk menghimpun dana dari pungutan-pungutan ekspor pada tiap transaksi ekspor sawit,” tuturnya.
Dia menjelaskan alasan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan di tahun 2022 yang hanya berkisar 34,67 juta metrik ton. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang menghasilkan 37,78 juta metrik ton.
“Cenderung menurun disebabkan antara lain kebijakan pada April dan Mei 2022, pemerintah tetapkan melarang produk-produk kelapa sawit dan turunannya, sehingga dalam masa 1 bulan tidak ada kegiatan ekspor,” tutur Eddy.
Sumber : BPDPKS Beberkan Penyebab Volume Ekspor Sawit Turun di 2022
Editor : Eny Lestiani