KanalAnalisis.com, JAKARTA – Maraknya begal yang ada di Medan, akan diberlakukan hukuman tembak mati di tempat untuk menurunkan angka pembegalan.
Pemberlakuan tersebut diragukan oleh Usman Hamid sebagai Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, karena beberapa studi ilmiah mengatakan, kerasnya hukuman yang diberlakukan kerap kali dijadikan salah satu variabel saja pada banyak faktor untuk menurunkan angka kejahatan.
“Apakah dengan tembak mati akan menurun (angka kriminalitas)? Dalam studi PBB (Persatuan Bangsa Bangsa), dan banyak negara di dunia, angka kejahatan itu menurun bukan karena kerasnya hukuman, tetapi ada banyak faktor,” ujar Usman pada acara Dua Arah di Kompas TV, dikutip Sabtu (22/7/2023). Dilansir dari Kompas.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tetapi, menurut Usman, faktor yang paling berpengaruh ialah faktor kemiskinan, ekonomi, lapangan kerja, dan pemerataan kesejahteraan.
“Apakah pemerintah sudah sungguh-sungguh mengentaskan kemiskinan? Apakah (kemiskinan) sudah benar-benar tidak ada?,” katanya.
Dia juga mengatakan, bahwa masyarakat Indonesia tidak sedikit yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dan kemiskinan tersebut, lanjut Usman, faktor yang nyata menjadi penyebab adanya kriminalitas.
“Artinya apa, ada banyak problem kemiskinan di sekitar kita yang belum teratasi. Banyak sekali problem kemiskinan, dan kemiskinan dalam banyak studi ilmiah menjadi pemicu kriminalitas,” ujarnya.
Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mengaku geram terhadap kejahatan begal yang sering kali terjadi di wilayahnya. Sehingga aparat penegak hukum diminta untuk tegas dalam menindaklanjutinya, jika perlu para begal itu ditembak mati.
“Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati,” kata Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023).
Bobby juga mengapresiasi polisi, karena telah menjalannya instruksinya yang melakukan tembak mati pada seorang begal di Kota Medan, sebab berupaya untuk melawan petugas.
“Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat,” kata Bobby, Senin (10/7/2023).