Kanalanalisis.com, Jakarta. Dilansir dari CNNIndonesia.com melaporkan bahwa Bank sentral Ukraina memperkirakan pertumbuhan ekonomi negaranya akan jatuh nyaris 32 persen pada tahun ini di tengah gempuran perang melawan Rusia. Inflasi Ukraina pun diperkirakan akan meningkat menjadi 30 persen. “Kemerosotan ekonomi tahun ini didorong oleh permintaan domestik yang rendah,” terang bank sentral Ukraina, (28/10/22).
“Logistik juga terganggu dan kerugian besar tenaga kerja dan potensi produksi yang disebabkan oleh perang,” lanjutnya seraya memperkirakan tingkat pengangguran mencapai 30 persen tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut bank sentral Ukraina, kebijakan fiskalnya sudah sangat akomodatif dan dipertahankan demikian hingga akhir 2024 mendatang. “Ini (kebijakan) akan mendukung ekonomi selama perang, ditambah dengan berkurangnya risiko keamanan yang berkontribusi pada pemulihan ekonomi,” tulis bank sentral.
Saat ini, inflasi Ukraina meroket nyaris 25 persen. Diperkirakan baru akan turun menjadi 21 persen pada 2023 nanti dan di bawah 10 persen pada 2024 mendatang. Pembiayaan internasional akan tetap menjadi sumber utama negara menutup defisit anggaran. Namun, defisit anggaran akan menyempit bertahap menjadi 12 persen dari PDB pada 2024 dari tahun ini yang diperkirakan mencapai 25 persen.
Risiko utama dari proyeksi tersebut adalah perang dapat berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan Di bawah skenario alternatif, asumsi risiko keamanan berlangsung hingga pertengahan 2024, maka PDB Ukraina hanya akan di kisaran 2 persen-3 persen per tahun pada 2023-2024.
Sumber : Ekonomi Ukraina Babak Belur, Inflasi 30 Persen dan Pengangguran Naik
Editor : Muhammad Amin Khizbullah