Pemilik Minta Maaf Usai Video Pernikahan Anjing Bertema Adat Jawa Viral dan Menjadi Kontroversi

- Jurnalis

Kamis, 20 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pernikahan anjing viral bernama Jojo dan Luna telah usai. Keduanya sah menjadi suami istri setelah mengadakan resepsi bertema nusantara Indonesia. (Foto: dokumentasi @6j.family)

Pernikahan anjing viral bernama Jojo dan Luna telah usai. Keduanya sah menjadi suami istri setelah mengadakan resepsi bertema nusantara Indonesia. (Foto: dokumentasi @6j.family)

KanalAnalisis.com, Jakarta – Sebuah video viral di media sosial pernikahan anjing berjenis Husky Siberian bernama Jojo dan Luna yang memakan biaya lebih dari Rp200 juta.

Usai viral dan menjadi kontroversi, pernikahan anjing yang memakai baju adat jawa, Valen yang merupakan salah satu pemilik mengungkapkan bahwa tema adat Jawa juha digunakan dalam pernikahan kedua anjing itu, yakni dengan para anjingnya memakai pakaian adat Jawa.

“Kenapa pakai budaya Nusantara Indonesia, pertama karena saya dan Nena (pemilik Luna) itu orang Jawa. Saya orang Jogja, Nena itu punya darah Solo, jadi kenapa kita enggak melestarikan budaya sendiri ya,” kata Valen, pada keterangannya, Rabu, 19 Juli 2023. Dilansir dari Viva.co.id.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) turut mengomentari, Abeje Janoko selaku Ketua PP Ki mengungkapkan bahwa acara yang dilakukan oleh mereka sangat melukai nilai-nilai budaya adiluhung.

Permohonan maaf dilakukan oleh Nena dan Valen yang merupakan pemilik anjing sekaligus mewakili pembuat acara kepada pihak-pihak yang tidak setuju atau merasa sakit hati atas diadakannya acara tersebut.

Pada surat permohonan maafnya, mereka berterus terang telah menyesal melakukan acara yang menuai pro dan kontra di masyarakat. Tanggapan masyarakat atas kejadian ini di luar perkiraannya.

“Kami sangat menyesal dan memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pegiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat yang kurang berkenan dan merasa tersakiti dengan adanya acara ini,” ujarnya.

Mereka juga mengatakan bahwa tidak berniat untuk melakukan pelecehab atau tidak menghargai budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.

Berikut isi surat permohonan maaf mereka selengkapnya:

“Pertama-tama perkenalkan nama saya nena & valen selaku penyelenggara acara dan mewakili seluruh pihak yang terlibat, dengan ini kami ingin menyatakan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat, dengan terselenggaranya acara Jojo & Luna

Kami sangat menyesela & memohon maaf sebesar besarnya kepada para penggiat budaya jawa dan seluruh masyarakat Indonesia yang kurang berkenan dan tersakiti dengan acara ini.

Sedikitpun tidak ada niatan bagi kami untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Indonesia terutama budaya jawa.

Kami sangat ber Terimakasih juga karena telah diingatkan kembali untuk lebih memahami budaya tersebut

Kami berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi dan akan menjadi pembelajaran kami untuk kedepan nya

Kami jga memohon maaf sebesar besarnya untuk keuskupan Agung Jakarta dan seluruh umat katholik untuk berita pemberkatan hewan peliharaan yang disalah artikan masyarakat, sebenarnya yang terjadi hanyala pert Blessing / pemberkatan hewan yang seperti biasa dilakukan oleh gereja di tanggal 4 Oktober untuk memperingati St Fransiskus Asisi

Terima kasih.”

Berita Terkait

Strategi Jangka Panjang Pemkab Kukar Hadapi Tantangan Air Bersih
Alasan Bupati Kukar Enggan Ekspor Mentah Pasir Silika
Tahun Ini Kukar Siap Sambut Operasional Empat RSUD Baru
Pemkab Kukar Kolaborasi BPJS Kesehatan, Warga Kian Mudah Berobat
Kolaborasi dengan PKN STAN, Pemkab Kukar Siapkan SDM Unggul
Pemkab Kukar Gelar Pra Forum Perangkat Daerah untuk Kawal Aspirasi Warga
Pemkab Kukar Tingkatkan Kapasitas Air Bersih untuk Warga Muara Jawa dan Samboja
Pemkab Kukar Sesuaikan Anggaran, Efisiensi Rp400 Miliar Untuk Perjalanan Dinas

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025

Sangasanga Hadirkan Wisata Sejarah Digital Lewat Inovasi SiMATA Pejuang

Senin, 17 Maret 2025

Cegah Banjir, Sangasanga Prioritaskan Revitalisasi Drainase

Sabtu, 15 Maret 2025

Taman Patung Soekarno Disulap Jadi Destinasi Ekowisata dan UMKM Andalan Sangasanga

Kamis, 13 Maret 2025

Inovasi Hijau: Tenggarong Seberang Dorong BUMDes Kelola Sampah Lewat Teknologi Incinerator

Senin, 10 Maret 2025

Marangkayu Mantapkan Diri sebagai Penopang Ketahanan Pangan Kukar

Senin, 10 Maret 2025

Efisiensi Anggaran Jadi Prioritas, Kecamatan Tenggarong Pangkas Perjalanan Dinas

Senin, 10 Maret 2025

Musrenbang Kecamatan Tenggarong: Menyusun Pembangunan Berdasarkan Aspirasi Warga

Kamis, 6 Maret 2025

Lorong Pasar Ramadan Kukar: Simbol Kebangkitan UMKM, Targetkan Perputaran Uang Rp40 Miliar

Berita Terbaru