Kasus Polisi Tembak Polisi, Kode Etik Ditangani Oleh Divpropam dan Pidana Tetap di Polres Bogor

- Jurnalis

Sabtu, 29 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri. (Dok. Medcom.id)

Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri. (Dok. Medcom.id)

KanalAnalisis.com, Jakarta – Polri sedang melakukan pemeriksaan terkait kasus Bripda IDF yang mati tertembak senjata api rekannya di Rusun Polri Cikeas, Bogor. Kasus ini akan dilakukan pengusutan dalam bidang pidana serta kode etik.

Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri mengungkapkan bahwa Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri yang akan memeriksa dugaan pelanggaran etik.

“Alasan kenapa Paminal (pengamanan internal) Propam Mabes Polri, (karena) satuan kerja (satker) Densus itu di bawah Mabes Polri,” tegas Ramadhan, Jumat (28/7/2023). Dilansir dari Detik.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan, Polres Bogor tetap menangani kasus investigasi pidana kedua tersangka. Hal tersebut dikarenakan kejadian ini terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat.

“Kalau alasan penyidikan karena locus de licti dia di Bogor. Jadi, penanganan pidananya itu Polres Bogor tapi penanganan sidang disiplin atau sidang etik ada di Propam Polri,” katanya.

Sementara itu, Kombes Aswin Siregar selaku Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri  mengungkapkan bahwa kejadian tersebut dikarenakan oleh kecerobohan rekan Bripda IDF, yakni karena tembakan Bripda IMS mengenai Bripda IDF ketika senjata api hendak ia keluarkan dari dalam tas.

“Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas, kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya,” kata Aswin kepada awak media, Kamis (27/7).

Diketahui, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (23/7) pukul 01.40 WIB di Rusun Polri, Cikeas, Bogor.

Kabar meninggalnya Bripda IDF menjadi ramai di sosial media Instagram. Pada sebuah unggahan akun milik @kamidayakkalbar terlihat jenazah Bripda IDF yang berada di dalam peti mati yang diduga mempunyai bekas luka tembakan yang berada di belakang telinga.

Pada keterangan video teraebut, senior Bripda IDF bertugas di Densus 88 Antiteror Polri di Jakarta diduga pelaku penembakan. Insiden tersebut disebabkan oleh cekcok antara Bripda IDF dengan terduga pelaku.

Berita Terkait

Strategi Jangka Panjang Pemkab Kukar Hadapi Tantangan Air Bersih
Alasan Bupati Kukar Enggan Ekspor Mentah Pasir Silika
Tahun Ini Kukar Siap Sambut Operasional Empat RSUD Baru
Pemkab Kukar Kolaborasi BPJS Kesehatan, Warga Kian Mudah Berobat
Kolaborasi dengan PKN STAN, Pemkab Kukar Siapkan SDM Unggul
Pemkab Kukar Gelar Pra Forum Perangkat Daerah untuk Kawal Aspirasi Warga
Pemkab Kukar Tingkatkan Kapasitas Air Bersih untuk Warga Muara Jawa dan Samboja
Pemkab Kukar Sesuaikan Anggaran, Efisiensi Rp400 Miliar Untuk Perjalanan Dinas

Berita Terkait

Selasa, 25 Februari 2025

Alasan Bupati Kukar Enggan Ekspor Mentah Pasir Silika

Selasa, 25 Februari 2025

Tahun Ini Kukar Siap Sambut Operasional Empat RSUD Baru

Selasa, 25 Februari 2025

Pemkab Kukar Kolaborasi BPJS Kesehatan, Warga Kian Mudah Berobat

Selasa, 25 Februari 2025

Kolaborasi dengan PKN STAN, Pemkab Kukar Siapkan SDM Unggul

Selasa, 25 Februari 2025

Pemkab Kukar Gelar Pra Forum Perangkat Daerah untuk Kawal Aspirasi Warga

Senin, 24 Februari 2025

Pemkab Kukar Tingkatkan Kapasitas Air Bersih untuk Warga Muara Jawa dan Samboja

Senin, 24 Februari 2025

Pemkab Kukar Sesuaikan Anggaran, Efisiensi Rp400 Miliar Untuk Perjalanan Dinas

Senin, 24 Februari 2025

Industri Bahan Peledak Catatkan Investasi Rp200 Miliar, Sekda Kukar Berikan Apresiasi

Berita Terbaru