Kanalanalisis.com, Bali -Di kutip dari CNBCIndonesia.com melaporkan bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung penuh penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Para Pemimpin Agama atau R20 Indonesia 2022 di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (2/11/22).
Erick mengatakan, BUMN mendapat tugas besar dalam menyukseskan dua event besar dalam rangkaian KTT G20 yakni Music 20 atau M20 dan Religious 20 atau R20. “Hal ini tidak lain ini menjadi bagian besar agenda Indonesia yang ingin memastikan G20 tidak hanya bicara antara pemerintah dan pemerintah, tapi juga melibatkan people to people atau masyarakat dan masyarakat,” ujar Erick saat menghadiri pembukaan R20 Indonesia 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Erick menyebutkan, M20 dan R20 menjadi hal yang baru dalam penyelenggaraan KTT G20. Indonesia, menawarkan hal berbeda dibanding KTT G20 sebelumnya dengan hadirnya dua event tersebut, ajang M20 dan R20 juga akan terus didorong untuk digelar di negara lain.
“Ini supaya ada kontinuitas, jangan G20 seperti menara gading, tapi tidak memberikan keputusan-keputusan kepada rakyat. Justru ini yang kita coba turunkan, bagaimana di Indonesia beda bahwa people to people movement menjadi penting, itu kenapa ada M20 dan R20,” ucap Erick.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan R20 juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi rumah bagi keberagamaan dan contoh dalam penerapan toleransi. Erick menilai ajang ini juga dapat menjadi momentum dalam menyelesaikan sejumlah persoalan yang tengah terjadi saat ini, baik dari geopolitik hingga perekonomian yang penuh ketidakpastian.
BUMN, lanjut Erick, sejak awal berkomitmen berkolaborasi dengan para tokoh agama dalam pemulihan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. “Peran para tokoh agama tidak bisa diabaikan. Saat pandemi, para tokoh agama banyak membantu pemerintah dan masyarakat dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan hingga program vaksinasi,” ujart Erick
Sumber : Erick: Agama Berperan Besar di Perdamaian & Ekonomi Rakyat
Editor : Muhammad Amin Khizbullah