Mediaetam.com, Samarinda – Fenomena Ikan dan udang mabuk yang terjadi di aliran Sungai Mahakam dan membuat banyak warga berlomba-lomba untuk melakukan penangkapan.
Fenomena ikan mabuk ini diduga karena adanya percampuran air bangar yang terbentuk dari bahan organik seperti dedaunan, batang hingga ranting pohon yang tertampung di sebuah tempat seperti danau dan rawa.
Fenomena ini pun mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun yang meminta agar ada kajian terlebih dahulu terhadap air sungai mahakam, apakah memang karena fenomena air bangar atau ada hal lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harus diteliti dulu, siapa tau kan ada unsur lain, ini yang kita khawatirkan, karena ikan dan undang kan di konsumsi masyarakat,” ucap Samsun Jum’at (11/06/2021).
Lanjut Samsun, Pemerintah Daerah (Pemda) harus turun tangan, jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan di masyarakat.
Selain itu Samsun juga meminta agar pemerintah turun tangan memberikan bantuan kepada para peternak ikan keramba yang terkena dampaknya.
“Kasihan peternak kita, saya mendapat informasi mereka terpaksa harus memanen ikan lebih awal dan dijual dengan harga murah,” ucap Samsun.
Disinyalir akibat adanya fenomena air bangar ini para peternak ikan mengalami kerugian yang sangat besar.
“Di situasi pandemi seperti ini dimana ekonomi sedang mengalami penurunan pemerintah harus hadir untuk masyarakat,” tutup Samsun (Adv/Idham)