Tingginya Angka Pernikahan Dini di Kaltim, Fitri Sebut Akan Berdampak Pada Angka Stunting

- Jurnalis

Selasa, 21 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Fitri Maisyaroh

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Fitri Maisyaroh

 

Samarinda– Provinsi Kalimantan Timur miliki angka kasus hamil di luar nikah yang berujung pada pernikahan dini dengan angka yang tinggi, mencapai 1000 kasus tiap tahunnya.

Demikian yang disampaikan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Fitri Maisyaroh yang merasa khawatir dengan angka tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasus seperti ini, kata dia, umumnya sering terjadi di Provinsi yang jumlah penduduknya banyak seperti di Kaltim.

Fitri Maisyaroh mencontohkan kasus pernikahan dini yang terjadi Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang tembus hingga 11 ribu kasus setiap tahunnya. Selain di Jateng, hal serupa juga terjadi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang menembus angka 15 ribu kasus setiap tahunnya.

“Angka ini cukup tinggi jika dirasiokan dengan jumlah penduduk yang ada di daerah tersebut,” ungkap Fitri Maisyaroh, Selasa (21/3/2023).

Sementara di Provinsi Kaltim sendiri, kata dia, rata-rata menembus angka 1000 kasus hamil di luar nikah dalam setiap tahunnya.

Rata-rata kasus tersebut juga kerap dialami oleh kalangan anak-anak yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

“Seharusnya mereka ini sekolah dulu untuk meraih masa depan yang lebih baik. Yang memprihatinkan kita adalah kenapa masalah ini justru dispensasikan,” ucapnya.

Menurut dia, peningkatan angka pernikahan dini juga akan berdampak pada meningkatnya jumlah kasus stunting di Kaltim.

“Coba kita bayangkan anak SMP yang fisiknya belum kuat, tapi karena pernikahan dini maka dia harus menjadi seorang ibu, tentu ini akan berdampak terhadap anak yang dikandungnya. Upaya untuk menurunkan stunting itu tidak hanya sekadar memenuhi gizi saja tapi melihat kesesuaiannya,” ujarnya.

Untuk mencegah peningkatan kasus tersebut, Legislator Dapil Kota Balikpapan ini berharap peran serta semua pihak terutama orang tua untuk menjaga dan mengedukasi anaknya.

“Berharap peran orang tua perlu ditingkatkan, upaya untuk terus memberikan pemahaman nilai-nilai luhur dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Karena negara kita tidak melegalkan praktik seperti itu. Jadi peran orang tua maupun masyarakat pada umumnya sangat penting untuk mendekatkan dengan anaknya,” serunya. (Andra/Adv/DPRD Kaltim).

Berita Terkait

Pegadaian Area Samarinda Gelar Festival Ramadhan
Dedikasi Edi Damansyah Membangun Ketahanan Pangan: Kisah Transformasi Pertanian Kutai Kartanegara
Transformasi Pertanian Kutai Kartanegara: Peran Penting Bupati Edi Damansyah
Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang PR Indonesia Awards 2024
Pegadaian Samarinda Bagikan Ratusan Makanan untuk Masyarakat
Kaleidoskop Bulan Oktober 2023  Kukar
Puji Setyowati Dorong Finalisasi Perda Gender
Puji Setyowati Dorong Guru di Kaltim Tingkatkan Kemampuan Teknologi untuk Pendidikan Masa Depan

Berita Terkait

Kamis, 10 Oktober 2024

Terkonfirmasi, Junaidi Dapat Tugas Dan Amanat Jadi Ketua DPRD Kukar 2024-2029

Jumat, 4 Oktober 2024

Edi Damansyah Siapkan Program Umrah, Pendidikan Gratis, dan Berobat Cukup Bawa KTP

Kamis, 3 Oktober 2024

Di Muara Jawa, Edi Damansyah Jelaskan Program Rp 150 Juta per RT

Rabu, 2 Oktober 2024

Edi Damansyah Paparkan 11 Program Dedikasi Unggulan Pro Rakyat

Minggu, 3 Maret 2024

Kembali Gelar Festival Ramadan, Pegadaian Siapkan Panggung Emas!

Jumat, 1 Maret 2024

PAN Kalimantan Timur Raih Kursi DPR RI dari Hasil Rekapitulasi Internal

Sabtu, 3 Februari 2024

Bagi-Bagi Hadiah, Pegadaian Undi Pegadaian POIN Periode II

Jumat, 2 Februari 2024

Apresiasi Pencapaian Agen Hebat, Pegadaian Gelar Agen Pegadaian Awards 2023

Berita Terbaru