Samarinda– Angka kemiskinan ekstrem berada pada jumlah yang cukup tinggi, ini menandakan alokasi anggaran untuk penurunan angka kemiskinan di wilayah Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) masih belum maksimal.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim Agiel Suwarno dalam salah satu wawancara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, kata Agiel, angka kemiskinan ekstrem di Kutim mencapai 9,28 persen.
“Kalau mengacu pada data yang ada, itu artinya program pemerintah daerah belum menyentuh ke bidang tersebut,” kata Legislator Dapil 6 meliputi Bontang, Kutim dan Berau inil, Selasa (9/5/2023).
Agiel mengakui bahwa dengan kondisi Kabupaten Kutim yang cukup luas tentu juga menjadi kewalahan bagi pemerintah setempat dalam menangani persoalan tersebut secara maksimal. Namun ia berharap pada tahun berikutnya angka tersebut diupayakan untuk bisa terus menurun.
“Kutim itu kan lumayan luas juga, ini juga menjadi penyebabnya. Kita berharap angka tersebut bisa terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Paling tidak Pemkab Kutim juga bisa mematok target penurunannya sehingga bisa dikejar melalui program yang dilakukan,” terangnya. (Andra/ADV/DPRD Kaltim).