Samarinda– Masih ditemukan sejumlah ruas jalan Provinsi yang rusak dan berlubang, hal ini membutuhkan perhatian khusu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Inilah yang disampaikan anggota Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2022 Baharuddin Demu saat timnya melalukan tinjauan proyek jalan milik provinsi, Selasa (9/5/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tinjauan tersebut dilakukan pada empat segmen proyek yang berada di wilayah selatan, tepatnya di Kecamatan Samboja, Sanga-sanga, Muara Jawa, Dondang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Menurutnya, tinjauan tersebut dalam rangka menyesuaikan kondisi di lapangan terkait LKPJ Gubernur Kaltim tahun 2022 yang sudah diserahkan ke DPRD.
Adanya penemuan jalan yang masih berlubang, Baharuddin Demmu meminta Pemprov Kaltim untuk segera melakukan perbaikan di beberapa ruas jalan yang rusak tersebut, sehingga kerusakannya tidak terlalu parah yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas masyarakat.
“Alhamdulillah yang lainnya sudah baik. Kita berharap beberapa titik yang masih rusak ini segera dibaiki, karena jangan sampai kerusakannya terlalu parah,” kata Baharuddin Demmu kepada media ini.
Politikus PAN ini mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap bersabar. Sebab beberapa titik yang rusak tersebut bakal disampaikan ke pihak Pemprov untuk secepatnya dilakukan perbaikan.
“Saya minta kepada rakyat di sini bahwa kalau pun ada keluhan terkait jalan ini, mohon dapat disampaikan ke kami, nanti akan kami sampaikan ke pemerintah provinsi. Karena dari hasil temuan ini akan kami sampaikan melalui rekomendasi Pansus,” serunya.
Tak hanya menemukan jalan rusak, Pansus juga menemukan aktivitas pertambangan batu bara yang sangat dekat dengan badan jalan.
Melihat aktivitas pertambangan tersebut, Baharuddin Demmu mengaku geram. Sebab, akibat aktivitas perusahaan tersebut terdapat sisi jalan yang terus terkikis dan dimungkinkan terjadinya longsor.
“Kedepannya kami coba cek dulu, tambang ini milik PT apa namanya. Setelah kita tahu, kami akan panggil, apalagi ini posisinya sangat dekat dengan sisi jalan provinsi,” ujar ketua komisi I DPRD Kaltim ini.
Baharuddin berharap agar lubang tambang tersebut juga secepatnya dilakukan penutupan, sehingga tidak menimbulkan persoalan yang justru merugikan pihak lain.
“Nanti kita berkoordinasi juga dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Karena ada satu ketakutan, kalau lubang tambang ini tidak ditutup, maka bisa mengganggu jalan provinsi karena jangan sampai terjadi longsor. Jadi, kita berharap agar lubang tambang ini menjadi bagian yang wajib untuk ditutup,” tegasnya.
Sebagai Informasi, tinjau lapangan ini merupakan bagian dari kerja Pansus dalam melakukan uji petik terkait LKPJ Gubernur Kaltim tahun 2022.
Hasil dari tinjauan ini nantinya menjadi materi pembahasan di internal Pansus, kemudian dijadikan rekomendasi kepada Gubernur Kaltim dalam rangka perbaikan pembangunan kedepannya. (Andra/adv/DPRDKaltim).