Tenggarong — Udara pagi yang sejuk di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, disambut dengan kehadiran Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, dalam gelaran Safari Subuh ke-275. Bertempat di Masjid Al Muhajirin, kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar salat berjamaah—ia menjadi simbol nyata keterlibatan langsung pemerintah di tengah masyarakat.
Bupati Edi tak hanya menjadi imam atau jemaah, tapi juga menyempatkan diri meresmikan sejumlah fasilitas publik seperti Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU), Posyandu Bougenvile, serta kantor Kelurahan Bukit Biru. Ia juga melantik Ketua RT dan Ketua Organisasi Lembaga setempat, mempertegas fungsi Safari Subuh sebagai ruang silaturahmi sekaligus pelayanan publik langsung.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pemerintah hadir bukan hanya dalam gedung kantor, tapi benar-benar bersama masyarakat, dari subuh hingga malam,” ujar Edi dengan penuh semangat beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan yang dimulai lebih awal dari biasanya ini justru menjadi momentum untuk membangun keakraban dalam suasana religius dan sederhana. Edi mengungkapkan bahwa memulai hari dengan menyapa warga lewat Safari Subuh adalah bentuk komitmen kepemimpinan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Kami sengaja hadir lebih pagi agar bisa menyatu dengan masyarakat, mendengar langsung, dan menjadi bagian dari keseharian mereka,” ucapnya.
Sambutan hangat datang dari Takmir Masjid Al Muhajirin, Sunardi, yang menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap kegiatan keagamaan dan pembangunan lingkungan. Ia pun menyampaikan doa untuk kesehatan dan keberkahan bagi Bupati Edi dalam menjalankan amanah.
“Kami bangga dan bersyukur atas kehadiran beliau. Semoga diberi kekuatan dalam memimpin Kukar ke arah yang lebih baik,” kata Sunardi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Edi juga menyampaikan pesan menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1446 H. Ia mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk menyambutnya dengan hati terbuka, penuh persaudaraan, dan menghindari perpecahan.
“Mari kita sambut Ramadan dengan damai. Jangan ada perbedaan antara NU atau Muhammadiyah. Kita semua satu dalam niat ibadah kepada Allah,” pesannya.
Kegiatan ditutup dengan tausyiah dari Ketua DMI Kukar, Ustad Bisyron, yang mengangkat tema “Sabar dalam Menjalankan Puasa Ramadan.” Tausyiah ini memperkuat suasana kontemplatif, memberi bekal spiritual bagi para jemaah dalam menyambut bulan penuh berkah.
Safari Subuh kali ini tidak hanya menghidupkan masjid, tetapi juga menyatukan hati warga dan pemimpin dalam harmoni spiritual dan sosial. Sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi terwujudnya pemerintahan yang hadir, peduli, dan membumi. (adv)