Tenggarong — Pemerintah Kecamatan Sebulu mulai mematangkan arah pembangunan tahun 2026 melalui forum Pra-Musrenbang yang diikuti berbagai elemen masyarakat. Kegiatan ini menjadi titik awal dalam proses perencanaan pembangunan yang mengutamakan aspirasi dari akar rumput, dengan fokus pada infrastruktur, layanan dasar, dan pemberdayaan kelompok rentan.
Forum yang digelar belum lama ini mempertemukan kepala desa, tokoh pendidikan, perwakilan sektor kesehatan, organisasi perangkat kecamatan, hingga forum penyandang disabilitas. Semua pihak bersepakat bahwa pembangunan harus dimulai dari kebutuhan yang nyata di lapangan.
Salah satu isu utama yang mengemuka adalah kondisi jalan yang menghubungkan Desa Sebulu Modern dan Bloro, serta ruas jalan antara Tanjung Harapan dan Lekaq Kidau. Kedua akses tersebut dinilai penting karena menjadi jalur utama bagi aktivitas warga, termasuk pelajar dan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Peningkatan kualitas jalan ini menjadi salah satu prioritas. Aksesibilitas adalah kunci kenyamanan dan efisiensi aktivitas masyarakat,” ujar Camat Sebulu, Edy Fahruddin, saat menyampaikan hasil forum, Senin (10/3/2025).
Ia menambahkan, perbaikan jalan tersebut juga merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang sempat tertunda. Dengan pengusulan ulang melalui Pra-Musrenbang, diharapkan proyek ini dapat segera mendapatkan dukungan anggaran.
Tak hanya infrastruktur, forum juga menaruh perhatian pada pemberdayaan penyandang disabilitas. Forum disabilitas yang hadir menyuarakan harapan mereka untuk pelatihan keterampilan dan perbaikan alat usaha yang rusak, seperti freezer untuk produksi es batu.
“Mereka berharap bisa terus diberdayakan. Kami akan teruskan usulan ini ke Dinas Sosial agar mendapat perhatian khusus,” tutur Edy.
Pra-Musrenbang bukan hanya sekadar kegiatan administratif, melainkan juga bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam menentukan arah pembangunan. Semua masukan akan dikompilasi dan menjadi bahan pembahasan dalam Musrenbang tingkat kecamatan, sebelum diajukan ke tingkat kabupaten.
Edy menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan berawal dari perencanaan yang inklusif dan tepat sasaran.
“Kami ingin setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan warga. Harapannya, usulan yang disepakati hari ini bisa segera terealisasi dan membawa perubahan positif,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaboratif dan perhatian pada kelompok rentan, Kecamatan Sebulu terus mendorong pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Hasil Pra-Musrenbang 2025 diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan Sebulu yang lebih maju di tahun 2026. (adv)