Jakarta – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) telah menghadiri undangan Road To Mahakam Investment Forum yang diadakan di JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta Beberapa hari yang lalu. Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan dibuka oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, Sri Wahyuni.
Asisten Administrasi dan Umum Pemkab Kukar, H Totok Heru Subroto, menyatakan bahwa acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh peserta dari kabupaten/kota di Kaltim tetapi juga oleh Bank Indonesia (BI) dan calon-calon investor dari luar negeri. Menurutnya, kesempatan ini menjadi momen yang tepat untuk menarik investasi ke masing-masing daerah. Akan tetapi, Pemkab Kukar belum dapat berpartisipasi sebagai pembicara karena belum memiliki Investment Program (Ipro).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sayangnya Kukar dalam kegiatan ini belum sempat menjadi pembicara karena belum memilki Investment Program (Ipro). Ipro ini menjadi persyarat untuk investor agar mudah masuk karena sudah tergambar program baik secara sektoral maupun detailnya,” ungkap Totok.
Selain itu, Totok menjelaskan bahwa Kukar perlu menyiapkan data yang lebih rinci dan akurat. Ia menekankan pentingnya peran DPMPTSP Kukar untuk segera menyusun Ipro, bekerjasama dengan OPD lain, dan mengkoordinasikan data dengan dinas terkait seperti Dinas Pertanahan Tata Ruang, Bappeda, dan Disperindag Kukar.
“Pemkab Kukar berharap, DPMPTSP Kukar segera mengkoordinasikan ke pertanahan untuk perbaikan. Bila perlu naik ke Sekda atau Asisten terkait masalah tersebut,” tegasnya.
Di sisi lain, Sub Koordinator Penanaman Modal DPMPTSP Kukar, Andi Wahyuni, membenarkan bahwa Kukar memang belum memiliki Ipro. Namun, ia menambahkan bahwa Kukar sedang dalam tahap penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI), yang diperlukan sebagai instrumen dalam promosi investasi.
“Dan ini menjadi PR DPMPTSP dan OPD teknis terkait untuk segera melakukan penataan dan pembenahan data. Sehingga data-data yang diperlukan itu bisa mendukung dalam penyusunan IPRO,” kata Andi.
Andi juga mengungkapkan bahwa DPMPTSP Kukar telah menyusun berbagai peta potensi investasi, termasuk untuk pengembangan wisata dan perkebunan kelapa sawit. Ia berharap hal tersebut dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di Kukar.
“Kita harus terkoneksi dengan pertanahan untuk penetapan kawasan industri, sehingga penetapan kawasan itu menjadi mudah dan investor pun tertarik untuk masuk dan melihat Kukar sudah siap,” pungkasnya.