Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali memperlihatkan komitmennya dalam mendorong inovasi dan kreativitas daerah. Melalui Pekan Inovasi dan Kreativitas 2023 yang digelar pada Rabu (11/10) di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, pemerintah berupaya memaksimalkan potensi daerah.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, saat pembukaan acara mengatakan, “Ini untuk melihat bagaimana perubahan yang terjadi hingga di tingkat kelurahan. Ini untuk mendorong lembaga pemerintah berinovasi, menunjukkan peran pemerintah di masyarakat.”
Dalam laporannya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kukar, Maman Setyawan, menjelaskan bahwa tema tahun ini adalah “Inovasi dan Kreativitas untuk Akselerasi Mewujudkan Kukar IDAMAN”. Ada berbagai kategori peserta yang terlibat, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah, RSUD, Kecamatan, Kelurahan/Desa, BUMDes, Puskesmas, hingga sektor pendidikan seperti Sekolah, Guru, dan Siswa. Tidak ketinggalan pula kelompok Petani-nelayan, Perempuan, penyandang disabilitas, mahasiswa, dan pemuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tahapan kegiatan dimulai dengan pendaftaran inovasi pada 11-13 Oktober di website resmi, disusul dengan penilaian inovasi pada 1-20 November, verifikasi lapangan, presentasi inovasi, hingga penentuan pemenang.
Bupati Edi juga menekankan pentingnya konsep sistem dalam inovasi ini. “Hal ini sekaligus sebagai upaya dalam menjaring ide inovasi dan kreativitas dari berbagai pihak, menumbuhkembangkan dan memperkuat pembangunan daerah berbasis riset dan inovasi demi mewujudkan Kutai Kartanegara yang Inovatif, Berdaya Saing, dan Mandiri,” ujarnya.
Tema besar acara ini juga selaras dengan Visi Pemkab Kukar, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kutai Kartanegara yang Sejahtera dan berbahagia”, yang juga tertuang dalam lima poin Misi dalam filosofi KUKAR IDAMAN.
Pekan Inovasi dan Kreativitas juga dihadiri oleh berbagai stakeholder penting, antara lain dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Rektor Universitas Kutai Kartanegara, dan lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran kolaborasi dalam mewujudkan Kutai Kartanegara yang lebih baik.