TENGGARONG – Inovasi pertanian terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui pengembangan budidaya melon hidroponik. Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat sektor pertanian dengan teknologi modern.
“Kami berharap budidaya melon ini bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku industri pertanian lainnya. Potensi yang menjanjikan ini tidak hanya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga menambah pendapatan bagi petani serta menjadi sumber dana tambahan bagi pesantren,” ujar Edi saat menghadiri panen melon hidroponik, Kamis (27/2/2025).
Melon hidroponik adalah inovasi pertanian yang dikembangkan di Kukar, dimana tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah, tetapi menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi. Metode ini lebih efisien, produktif, dan dapat menghasilkan buah berkualitas tinggi dengan waktu panen lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Edi, jika budidaya melon hidroponik dikelola dengan baik dan memenuhi standar kualitas pasar, dampaknya akan sangat signifikan. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, Kukar juga bisa menjadi pusat produksi pangan di Kalimantan Timur.
“Saya berharap para petani dan pengelola budidaya ini dapat terus mengelola dengan baik. Setelah panen ini, tanaman melon harus terus ditanam kembali agar produksinya meningkat dan Kukar dapat menjadi lumbung pangan di Kaltim,” jelasnya.
Program ini juga berdampak pada lembaga pendidikan berbasis pesantren, di mana hasil panen yang dijual ke pasar atau pembeli tetap bisa menjadi sumber pendapatan tambahan. Edi menilai kolaborasi antara petani dan pesantren adalah langkah strategis.
“Pesantren bisa mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan lahan untuk pertanian produktif. Ini juga memberikan edukasi bagi para santri bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga untuk bisnis,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi juga mengajak generasi muda atau petani milenial untuk tidak ragu mengembangkan inovasi dalam pertanian. “Saya ingin menekankan kepada petani muda bahwa bertani itu bukan pekerjaan yang kuno atau ketinggalan zaman. Justru dengan teknologi seperti hidroponik ini, bertani bisa menjadi sektor yang modern, menguntungkan, dan memiliki pasar yang luas,” tambahnya.
Edi berharap lebih banyak anak muda yang tertarik mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Ia pun menegaskan bahwa Pemkab Kukar siap memberikan dukungan, baik dalam bentuk pelatihan, bantuan teknologi, maupun akses pasar bagi para petani yang ingin berinovasi.
Dengan adanya program budidaya melon hidroponik, Pemkab Kukar optimistis pertanian di daerah ini bisa semakin maju. Selain melon, beberapa komoditas lain juga mulai dikembangkan dengan metode serupa, termasuk sayuran dan buah-buahan lainnya.
Edi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan pendampingan kepada petani agar produksi pertanian di Kukar semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di pasar. “Kami ingin melihat Kukar tidak hanya sebagai daerah penghasil sumber daya alam, tetapi juga sebagai daerah yang mandiri dalam sektor pangan. Dengan inovasi seperti ini, saya yakin kita bisa mencapai itu,” tutupnya. (adv)
Penulis : Redaksi