Samarinda- Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dinilai sebagai salah satu daerah penyanggah pangan wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain itu, posisinya yang menjadi kota terdekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang menjadikan Kuker juga sebagai salah satu kota penyanggah pangan di IKN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ely Hartati Rasyid, Kukar yang menjadi kota terdekat dari IKN tidak boleh kalah dari penyanggah pangan yang saat ini masih tetap didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa.
Untuk itu, Kukar perlu untuk meningkatkan kinerjanya dan menuju ke arah sana (sektor pangan).
“Karena yang kita hadapi sekarang kalau misalnya itu terjadi di IKN, penyanggah pangan kita itu masih tetap sulawesi dan jawa, kita tidak akan maju, jadi kita perlu menuju arah kesana,” kata Ely Hartati, Selasa (30/5/2023).
Selama ini, kata Ely, salah satu daerah penyangga pangan di Kaltim yakni Kukar, karena itu ia mendorong agar potensi tersebut harus terus dikembangkan, termasuk pada sektor yang lainnya.
“Selama ini kan kukar itu penyanggah pangannya balikpapan itu harus diakui, paling banyak beras di Kukar, sayur-mayur juga dari Kukar itu paling banyak ke balikpapan,” ungkapnya.
Namun, selain Kukar yang berpotensi menjadi penyanggah pangan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga sangat berpotensi dalam hal distribusi sayur-sayuran.
“Yang lain juga berpotensi seperti paser, PPU juga penyanggah sayur-mayur ke balikpapan. Kemudian Mahulu dan Kutai Barat yang mungkin lebih bertumpu pada perkebunan, dimana hasil-hasil perkebunan yang awet, lebih ke tanaman keras,” jelas Legislator Dapil Kukar ini.
Sedangkan, untuk sektor peternakan, menurut legislator perempuan dari fraksi PDI Perjuangan itu, sudah banyak masyarakat Kaltim yang pokok pikirannya menuju ke pertanian, namun masih harus menyesuaikan pada syarat-syarat yang diberikan.
“Ada banyak persyaratan untuk menerima bantuan-bantuan untuk peternakan, itu masih harus dipelajari lagi, mudah-mudahan kita bisa maju juga di sektor pertanian,” terangnya. (Andra/Adv/DPRD Kaltim).