Tenggarong — Dalam rangka menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi penggunaan anggaran, Kecamatan Tenggarong resmi memangkas anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen. Kebijakan ini diambil untuk memastikan dana yang tersedia dapat difokuskan pada program-program prioritas yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
Camat Tenggarong, Sukono, menyampaikan bahwa kebijakan tersebut merupakan bentuk penyesuaian sekaligus komitmen nyata pemerintah kecamatan dalam menciptakan tata kelola anggaran yang lebih hemat dan tepat guna.
“Ini bukan hanya soal penghematan, tapi bagaimana kita bisa bekerja lebih efisien tanpa menurunkan kualitas layanan,” ungkapnya, Senin (10/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggaran perjalanan dinas yang sebelumnya mencapai Rp200 juta per tahun kini dipangkas secara signifikan. Namun, Sukono menegaskan bahwa pemangkasan ini tidak berdampak pada anggaran pembangunan fisik dan operasional pelayanan masyarakat.
“Semua proyek fisik dan kebutuhan utama tetap berjalan seperti biasa. Fokus efisiensi hanya kami terapkan pada pos anggaran perjalanan dinas,” tegasnya.
Sebagai respon atas kebijakan ini, Kecamatan Tenggarong mulai menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga produktivitas dan efektivitas kerja, antara lain:
• Penguatan koordinasi secara virtual guna mengurangi kebutuhan perjalanan tatap muka.
• Prioritisasi kunjungan lapangan hanya untuk agenda penting dan berdampak langsung.
• Optimalisasi sumber daya internal dalam pelaksanaan tugas harian.
• Realokasi anggaran operasional untuk mendukung sektor yang lebih strategis.
Sukono melihat langkah ini sebagai momentum untuk berinovasi. Menurutnya, keterbatasan anggaran justru dapat mendorong efisiensi dan kreativitas dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat.
“Keterbatasan bukan penghalang. Justru ini menjadi peluang untuk menunjukkan kinerja yang lebih adaptif dan solutif,” tambahnya.
Pemangkasan anggaran perjalanan dinas ini membuka ruang bagi pemerintah kecamatan untuk mengarahkan lebih banyak dana ke sektor-sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur dasar dan program pemberdayaan ekonomi warga.
Kecamatan Tenggarong juga berkomitmen untuk terus mengevaluasi kebijakan ini secara berkala. Penyesuaian dan strategi tambahan akan dilakukan bila diperlukan, guna memastikan pelayanan tetap berjalan optimal meski dalam keterbatasan anggaran.
“Kami ingin menjadi contoh bagaimana anggaran bisa dikelola secara cermat tanpa mengurangi kualitas kerja,” tutup Sukono.
Dengan efisiensi ini, Kecamatan Tenggarong berharap dapat mendukung agenda pembangunan daerah secara berkelanjutan, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja birokrasi. (adv)