Samarinda,– Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Arfan Boma Pratama, menyampaikan profil proyek pembangunan sentra industri kecil dan menengah dengan nama “Mantra Tricilnengah Laut”. Penyampaian ini dilakukan pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Diklatpimnas II Angkatan XII di Café Jodoh, Desa Muara Badak Ulu, beberapa hari yang lalu
Arfan Boma Pratama mengemukakan, “Proyek perubahan ini dipilih berdasarkan analisis atas isu-isu aktual seperti peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor industri kecil menengah pengolahan non migas. Tujuannya adalah untuk memperkuat penguasaan pasar, baik domestik maupun internasional, serta meningkatkan jaringan distribusi barang dan layanan perdagangan yang tertib. Ini juga berkaitan dengan pemberdayaan konsumen.”
Dengan permintaan tepung glacilorta rumput laut yang tinggi saat ini, serta kondisi alam dan areal lahan budidaya yang mendukung, Boma melihat peluang besar. “Belum ada pabrik yang menampung hasil panen dari kelompok tani rumput laut. Ini adalah kesempatan untuk membuka lapangan kerja baru dan kerjasama dengan perusahaan BUMD untuk tata kelola niaga. Lokasi pabrik pengolahan harus strategis, mudah diakses oleh kendaraan besar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek ini akan dilaksanakan dalam tiga tahapan. “Tahap jangka pendek melibatkan perencanaan pembentukan tim kerja dan identifikasi pemangku kepentingan, serta penggalangan dukungan mereka. Ini juga mencakup peluncuran ‘Mantra Tricilnengah Larut’ melalui media sosial dan elektronik di Kabupaten Kukar. Untuk tahap jangka menengah, fokus pada pembentukan legalitas dan kelompok IKM, serta pembangunan kemitraan dan promosi melalui berbagai media. Sedangkan tahap jangka panjang melibatkan pengembangan infrastruktur dan jaringan komunikasi, serta kegiatan promosi lainnya,” jelas Boma.
Boma menambahkan, “Tujuan internal dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Disperindag Kukar serta memastikan data kelembagaan pelaku usaha rumput laut tersedia. Sementara tujuan eksternalnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkait dengan pengelolaan rumput laut, memudahkan akses informasi, dan memastikan industri yang menggunakan bahan baku rumput laut dapat berkelanjutan.”
“Insya Allah pada 2024, pabrik pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak akan berdiri. Kami meminta dukungan dari semua pihak agar pabrik ini berjalan sesuai harapan. Kami juga berharap agar kelompok petani rumput laut menjadi lebih aktif meningkatkan produksinya. Pasar sudah jelas, dan harga sudah meningkat dari empat ribu menjadi enam ribu rupiah per kilo. Pabrik ini direncanakan akan dibangun di Jalan PLN Desa Muara Badak Ulu dan tidak hanya untuk kelompok tani tetapi juga untuk masyarakat petani rumput laut di wilayah Kukar,” tutup Arfan Boma Pratama.