KanalAnalisis.com, Jakarta — Salah satu warga negara Papua Nuguni yang membawa amunisi ilegal ke Papua telah ditangkap oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas), Sabtu (4/3).
Pelaku dan barang bukti telah disetorkan kepada pihak Kepolisian Sektor Skouw oleh Wadan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, insiden tersebut terjadi pada pukul 12.30 WIT yang berada di PLBN Skouw. Lewat layat monitor X-Ray, pihak Bea Cukai Wilker Skouw melaksanakan penyelidikan dan menjumpai barang bawaan dari Baney Makain (28) salah satu warga negara Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia bertempat tinggal di distrik Lumi. Barang bawaannya yaitu 1 (satu) munisi tajam Kaliber 5,56 mm, 1 (satu) butir munisi tajam Kaliber 7,62 mm, serta pisau lipat.
Pihak Bea Cukai Wilker Skouw kemudian bekerja sama dengan Wadansatgas dan Kapospol Skouw Ipda Alexander Yarisetauw. Staf Intelijen Satgas Serda Ainul Jaya dan Praka Agus dan aparatur intelijen/keamanan sekitar telah datang di ruang deteksi PLBN Skouw.
Mereka lalu menangkap pelaku dengan barang buktinya.
Lalu, pihak Bea Cukai Wilker Skouw dengan resmi memberikan barang bukti dan pelaku dan kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS yang ada Pos Komando Utama Skouw guna melakukan proses penyelidikan selanjutnya.
Awalnya Wadansatgas sudah mengadukan insiden ini kepada Dansatgas Letkol Inf Ahmad Fauzi.
Zulfikar mengungkapkan walaupun pelaku sudah mengerti peraturan lintas batas negara RI-PNG, namun dia tetap berusaha untuk memaksa masuk barang itu dan berupaya memburu pihak pembeli baik di daerah Skouw, Mosso maupun Keerom. Hal tersebut meninjau dinamika keadaan keamanan di Papua yang tinggi.
Selain itu, juga diperoleh barang-barang pribadi yang dimiliki pelaku berupa 1 (satu) buah handphone, 2 (dua) bungkus alat kontrasepsi, 1 (satu) buah Kunci L ukuran 3 ml, dompet, uang tunai kina, tas noken dan lain-lain.
“Satgas TNI beserta aparatur TNI-POLRI beserta seluruh instansi CIQ (Custom, Immigration & Quarantine) di Skouw senantiasa siap menjaga perbatasan RI-PNG dari seluruh kegiatan ilegal,” ujar Zulfikar melalui keterangan tertulis.