Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis menyebutkan warga Indonesia kuat karena hidup mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Ini disampaikannya saat melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan kepada warga di R 12, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Sabtu (21/1/2023) malam.
“Empat pilar kebangsaan ini merupakan satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, ini yang membuat kita kuat,” kata Ananda sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menjelaskan, empat pilar kebangsaan tersebut lebih menitikberatkan pada konsep hidup ber pancasila, sebab Pancasila sebagai dasar negara merupakan konsep yang telah disusun sedemikian rupa yang kemudian menjadi representasi warga negara dan tujuan dalam bernegara.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, warga akan diberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan serta senantiasa menjaga harkat dan martabat bangsa sehingga terus meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.
“Pengamalan nilai Pancasila juga tergambar ketika melihat warga bergotong royong, kemudian saat ada acara warga sekitar antusias menyediakan masakan dan minuman ataupun persiapan lainnya secara bersama,” jelasnya.
Menurutnya, poin penting dari empat pilar tersebut dilihat dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah Pancasilais, tergambar dari kebiasaan masyarakat Indonesia, seperti kebiasaan gotong royong.
Karena itu, Ananda menilai pemahaman tentang Pancasila bukan hanya sekedar teori saja, tapi penerapannya jauh lebih penting.
“Kita juga menengok implementasi Pancasila dari kebiasaan masyarakat dalam bernegara, mereka senantiasa menjadikan pola hidup ber pancasila, sebagai pondasi hidup warga. Seperti contoh mempertahankan adat istiadat, gotong royong, saling membantu sesama dan bermusyawarah dalam memutuskan sesuatu,” terang Ananda.
Kemudian, lanjutnya, pengamalan nilai Pancasila juga dapat dilihat saat negara dihadapkan dengan persoalan pandemi Covid-19. Dalam situasi tersebut, warga saling bahu membahu untuk saling menolong, bahkan berani berkorban.
“Jadi walaupun berbeda suku, agama, dan ras, tapi yang namanya Bhineka tunggal Ika, maka semangat persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga” tegasnya. (Rahma/Adv/DPRD Kaltim)